This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 24 April 2009

Dinamika Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah

Oleh: Taufiqur Rahman


Perkembangan gerakan Muhammadiyah saat ini secara fisik dan kuantitatif sudah menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Secara organisatoris struktur organisasi Muhammadiyah telah tersebar di hampir seluruh penjuru tanah air, bahkan belakangan mulai marak perkembangannya di manca negara dalam bentuk Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).

Dari sisi amal usaha perkembangannya juga tidak kalah menggembirakan. Meskipun banyak sekolah Muhammadiyah yang tutup, tetapi pertumbuhan amal usaha di berbagai bidang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan terus mengalami peningkatan. Bahkan sidang tanwir Muhammadiyah tahun 2009 yang berlangsung di Bandar Lampung pada bulan Maret yang lalu mencatat banyaknya keinginan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah untuk mendirikan perguruan tinggi di tempat masing-masing.


Munculnya semangat untuk mendirikan amal usaha ini disatu sisi merupakan sebuah fenomena yang menggembirakan, tetapi disisi lain juga memprihatinkan. Hal ini terjadi karena meskipun secara kuantitatif gerakan Muhammadiyah mengalami pertumbuhan yang terus meningkat, tetapi banyak pihak yang menilai ruh gerakan Muhammadiyah justru nampak semakin memudar. Amal usaha yang pada awalnya didirikan dengan orientasi kemanusiaan untuk menolong kesengsaraan umum sekarang lebih cenderung berorientasi material dan finansial.

Kemandirian yang dulu menjadi ciri utama lembaga-lembaga yang didirikan oleh Muhammadiyah sekarang juga nampak mulai melemah. Sehingga kemudian muncul anekdot yang menyatakan bahwa saat ini amal usaha Muhammadiyah telah kehilangan “amalnya,” yang menonjol hanya “usahanya” saja.


Stagnasi Gerakan Tajdid Muhammadiyah

Muhammadiyah memandang tajdid sebagai salah satu watak dari ajaran Islam. Tajdid dalam pandangan Muhammadiyah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi pemurnian (purifikasi) dan dimensi peningkatan, pengembangan, modernisasi atau yang semakna dengan itu (dinamisasi). Dalam arti “pemurnian” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Qu’ran dan As- Sunnah Ash-Shahihah sedangkan dalam pengertian “peningkatan atau pengembangan” tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.


Beberapa tahun belakangan ini kritik maupun otokritik mengenai stagnasi gerakan tajdid Muhammadiyah berhembus semakin kencang. Suara-suara kritis tersebut hampir senada menyatakan bahwa gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah selama hampir satu abad ini telah mengalami stagnasi dan belum beranjak dari ide-ide besar KH Ahmad Dahlan. Gagasan-gagasan seperti pelurusan arah kiblat, shalat hari raya di lapangan terbuka, khutbah jum’at dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang dirintis oleh generasi awal Muhammadiyah dan tercatat dalam keputusan-keputusan permusyawaratan di awal berdirinya Muhammadiyah, saat ini sudah dianggap suatu hal yang biasa.

Gagasan pendirian sekolah Islam modern, rumah sakit, rumah miskin dan rumah yatim yang dulu dikecam, dicemooh dan menjadi bahan tertawaan, sekarang sudah banyak diikuti dan diteruskan dengan lebih baik oleh organisasi-organisasi Islam lain. Pertanyaannya kemudian apakah ini merupakan sinyal bahwa tugas pembaharuan Muhammadiyah sudah selesai dan selanjutnya akan digantikan oleh organisasi lain? Ataukah Muhammadiyah masih bisa menunjukkan jati diri sebagai gerakan tajdid setelah melewati siklus 100 tahun dari awal kelahirannya? Tentu ini pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab. Jawabannya terletak pada kemampuan Muhammadiyah untuk memunculkan gagasan-gagasan pembaharuan jilid kedua yangbukan hanya melampaui gagasan KH Ahmad Dahlan tetapi juga mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi umat manusia saat ini dan di masa yang akan datang.


Revitalisasi Gerakan Tajdid Muhammadiyah

Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Amien Rais, dalam berbagai kesempatan seringkali mengemukakan bahwa prinsip dari gerakan Muhammadiyah yang harus senantiasa kita kembangkan dan kita pelihara adalah semangat kepeloporan (pioneering spirit) yang telah dimulai oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan sangat berani dan cerdas. Untuk itu arah gerakan tajdid (pembaharuan) dalam tubuh Muhammadiyah harus bersifat antisipatif dan berorientasi masa depan (future oriented) dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, umat Islam dan masyarakat dunia secara lebih luas.


Semangat kepeloporan tersebut tentunya tidak boleh berhenti pada inovasi yang telah dirintis oleh K.H. Ahmad Dahlan sejak awal abad ke- 20, tetapi harus nampak dan terus menyala sepanjang zaman dalam setiap aktivitas persyarikatan. Gerakan tajdid yang berdimensi purifikasi dan dinamisasi harus diaktualisasikan secara lebih nyata dan relevan dalam usaha memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi umat manusia di berbagai belahan dunia saat ini untuk membuktikan hakikat Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Gerakan pemurnian yang dibutuhkan saat ini adalah meluruskan kembali niat pendirian amal usaha-amal usaha Muhammadiyah dengan mengembalikan kepada semangat awal pembelaan kaum miskin dan terbelakang yang didukung oleh dua daya gerak kerja kemanusiaan, yaitu altruisme (mengutamakan kesejahteraan/kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri) dan volunterisme (tindakan sukarela yang dilakukan berdasarkan pilihan dan tidak mencari keuntungan finansial).


KH Ahmad Dahlan adalah seorang altruis dan relawan (volunteer) sejati. Bahkan dengan gagasan PKO-nya (Penolong Kesengsaraan Oemoem) beliau dapat digolongkan sebagai seorang altruis inklusif yang melakukan gerakan kemanusiaan kepada siapa saja tanpa batasan primordial sebagai aktualisasi dari semangat rahmatan lil alamin. Sedangkan dimensi peningkatan atau pengembangan dapat diwujudkan dengan mengembangkan perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan (center of excellence) gerakan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kajian-kajian serius dan mendalam terhadap ayat-ayat semesta sebagaimana yang sudah didiskusikan dalam kajian putaran

pertama beberapa waktu yang lalu.


Semakin banyaknya kader-kader Muhammadiyah yang telah maupun sedang menuntut ilmu di berbagai negara yang saat ini menjadi pusat keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa optimisme bagi masa depan gerakan tajdid Muhammadiyah jika potensi yang dimiliki oleh kader-kader tersebut dapat dioptimalkan oleh Muhammadiyah. Jika revitalisasi gerakan tajdid pada dua dimensi tersebut diatas (purifikasi dan dinamisasi) dapat diwujudkan oleh Muhammadiyah, maka pada periode 100 tahun kedua yang akan datang, persyarikatan Muhammadiyah akan terlahir kembali menjadi sebuah gerakan kemanusiaan dan ilmu pengetahuan yang disegani dan diperhitungkan tidak hanya pada level nasional tetapi juga pada level internasional.

Selasa, 07 April 2009

Watch For Build : Nonton LP Bareng

Selasa, 7 April 2009 bertempat di Masjid At-taqwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah Beji Timur diselenggarakan Acara Nonton Bareng Laskar Pelangi. Program ini merupakan kelanjutan Kegiatan Milad Muhammadiyah Ke-99 Tingkat Daerah Kota Depok, yang baru dapat diselenggarkan pada hari ini. kegiatan ini baru dapat diselenggarakan karena, Film Laskar Pelangi baru di Publikasikan dalam bentuk kepingan CD per pertengahan Maret 2009, sehingga pemutaran film baru dapat dilaksanakan diawal April 2009. dalam kegiatan tersebut dibagi kedalam dua shift, shift pertama untuk siswa/i MI Muhammadiyah 1 Bejitimur, SMP Muhammadiyah 1 Beji Timur dan SMA Muhammadiyah 3 Bejitimur, dalam kegiatan tersebut, menurut Drs. Nasrudin hadir lebih dari 250 siswa/i. untuk shift kedua, Nonton Bareng Laskar Pelangi diperuntukkan bagi Pimpinan Cabang Aiysiyah Bejitimut. kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan dana bagi Pembangunan Gedung Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok. diharapkan bagi PCM dan PCA dan PRM/PRA yang ingin menyelenggarakan kegiatan tersebut dapat menghubungi Kantor PDM Kota Depok

Minggu, 05 April 2009

Kuliah Wawasan Persyarikatan II

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BULAN Agustus bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia adalah bulan bersejarah. Bulan yang mempunyai arti dan makna khusus sehingga senantiasa ada dalam kenangan dan sulit dilupakan. Karena pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jakarta, kemerdekaan negara kita, Republik Indonesia, diproklamasikan ke seluruh penjuru dunia oleh Bung Karno dan Bung Hatta, atas nama bangsa dan rakyat Indonesia.

BULAN Agustus bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia adalah bulan bersejarah. Bulan yang mempunyai arti dan makna khusus sehingga senantiasa ada dalam kenangan dan sulit dilupakan. Karena pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jakarta, kemerdekaan negara kita, Republik Indonesia, diproklamasikan ke seluruh penjuru dunia oleh Bung Karno dan Bung Hatta, atas nama bangsa dan rakyat Indonesia. Sekarang ini, kita sedang berada di bulan Agustus 2007. Dengan demikian, kita sedang dalam suasana memperingati Hari Ulang Tahun ke-62 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Kemerdekaan Negara Republik Indonesia dicapai melalui perjuangan panjang dan banyak pengorbanan. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Setiap perjuangan pasti meminta pengorbanan. Pengorbanan jiwa-raga, pikiran, waktu, dan harta benda jadi bukti nyata. Di samping perjuangan itu dapat dicapai karena mendapat berkat dan rakhmat Allah, sebagaimana disebutkan dalam alinea ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912, berarti 33 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan. Persyarikatan ini, sebagai salah satu komponen dan merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari integral bangsa Indonesia, telah berpartisipasi nyata dan aktif berjuang mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan dengan mengirim putera-putera terbaiknya, misalnya, KH Mas Mansur, Ki Bagus Hadikusumo, KH Abd Kahar Mudzakkir, Mr. Kasman Singodimejo. Demikian juga dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, misalnya, Jenderal Sudirman besar saham dan peran yang dilakukannya. Banyak putera-putera Muhammadiyah dalam perjuangan mencapai, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan yang gugur sebagai syuhada atau kusuma bangsa.

Sebagai anak-anak Persyarikatan dan anak-anak bangsa Indonesia yang datang kemudian, kita, setelah menjadi manusia dewasa, harus banyak bersyukur kepada Allah untuk mensyukuri nikmat kehidupan di zaman kemerdekaan yang jelas sangat jauh berbeda dengan kehidupan di alam penjajahan. Selain itu, kita juga harus mensyukuri nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada mereka, para pendiri Republik Indonesia dan segenap pejuang, yang telah berjuang dengan sikap istiqamah, sabar, bersungguh-sungguh, berani dan bertanggungjawab, serta tulus. Kita juga tentu dapat merasakan betapa besar perjuangan, penderitaan, pengorbanan dan kasih sayang mereka meski dalam serba kesulitan demi kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan generasi yang datang kemudian.
Kita wajib berbuat baik dan berkhidmat kepada mereka yang masih hidup dan mendoakan kepada mereka yang telah meninggal dan belum sempat menikmati hasil kemerdekaan. Kita hendaklah dapat menyambung kebajikan mereka. Mereka adalah orang-orang yang telah berjasa. Semoga kita dapat melanjutkan jasa mereka, setelah mereka tiada, dengan bekerja keras, bersungguh-sungguh, banyak beramal shalih yang diridhai Allah, dan ikhlas. Janganlah kiranya terhenti sejarah kebajikan hanya sampai pada generasi kita. Mestilah kita mempunyai harapan hendaklah apa yang sedang kita kerjakan ini dapat berlanjut terus turun temurun tak pernah terputus.

Mereka meninggalkan kepada kita warisan. Yang dimaksudkan di sini bukan warisan emas-perak dan harta-benda atau kekayaan yang bisa habis dan musnah karena peredaran masa. Tetapi warisan keyakinan dan cita-cita hidup. Inilah warisan hakiki yang harus kita terima dengan lapang dan senang hati di samping harus kita pupuk dan pelihara terus-menerus. Warisan ini memiliki nilai sangat tinggi dan pasti lebih mahal daripada nilai kekayaan harta-benda.

Kita memiliki keyakinan dan cita-cita hidup. Bukan cita-cita dan keyakinan hidup. Keyakinan disebut lebih dahulu daripada cita-cita dan tidak sebaliknya tentu mempunyai kedalaman arti. Keyakinan yang telah tertanam dalam diri pribadilah yang melahirkan cita-cita hidup. Bukan cita-cita yang melahirkan keyakinan hidup. Islam merupakan sumber keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah. Karena itu, siapa pun yang menjadi anggota Muhammadiyah harus memahami Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah hanya terdiri atas lima angka dan masih dapat dikelompokkan menjadi tiga. Kelompok pertama, mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis. Kelompok kedua, mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah. Kelompok ketiga, mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia. Fungsi dan misi Muhammadiyah ialah “Muhammadiyah mengajak segenap bangsa
Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil makmur dan diridhai Allah SwT - Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.
Ya Allah, masukkanlah kami dalam daftar hamba-hamba-Mu yang mewarisi keyakinan dan cita-cita hidup dari para pendahulu kami, sehingga menjadi manusia shalih yang bermanfaat, berguna, berjasa bagi Persyarikatan, umat, masyarakat, dan sesama. Amin ya Rabbal ‘alamin.


  1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
  2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
  3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-
gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut
ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia
dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan
makmur dan diridhoi Allah SWT "BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

(Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)

Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;

2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

diolah dari muhammadiyahonline.com

Rabu, 01 April 2009

Ujian Akhir Muhammadiyah 2009

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok menyelenggarakan kembali Ujian Akhir Muhammadiyah untuk Sekolah Muhammadiyah di Kota Depok. Mata Pelajaran yang akan diujikan adalah Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. Tahun 2009 ini Pelaksanaan UAM dikoordinasikan oleh Ketua Bidang AIK Majelis Dikdasmen PDM Depok.

untuk soal-soal UAM dibuat oleh MGMP AIK se PDM Depok. dan telah selesai penyusunan soalnya sejak tanggal 28 Maret 2009 kemarin. ada yang berbeda dengan pelaksanaan UAM tahun sekarang dengan tahun lalu, yaitu tahun ini pengoreksian akan dilaksanakan di tingkat daerah dengan menggunakan sistem komputer. hal ini dilakukan untuk memudahkan pengoreksian dan dalam rangka memetakan pembelajaran AIK di Sekolah Muhammadiyah di Depok. semoga lancar